Ketua Komisi D DPRD Jember: Stunting Musuh Utama 

Pemkab Jember Berhasil Membangun Sinergi dan Kolaborasi

Jember _ Jempolindo.id _ Stunting sudah menjadi musuh utama yang harus diperangi. Pernyataan itu disampaikan Ketua Komisi D DPRD Jember KH Muhammad Hafidzi KHolis, kepada media ini, pada Minggu (10/12/2023).

“Stunting ini sudah menjadi musuh utama, yang harus kita selesaikan secara bersama – sama,” ujarnya.

Baca juga: Wapres Serahkan Bantuan 10.000 Paket Sembako Tangani Stunting di Jember  

Untuk itu KH Muhammad Hafidzi KHolis, menyatakan dukungannya, atas upaya Pemerintah Kabupaten Jember, yang dinilainya telah berhasil membangun kolaborasi dan sinergitas, bersama seluruh komponen masyarakat.

“Terlebih kemarin kan Wakil Presiden, waktu kunjungan ke Jember juga turut memberikan bantuan, masak kita orang Jember gak mau membantu,” ujarnya.

Untuk itu, KH Hafidzi, mengapresiasi Kegiatan Promosi dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting Kepada Masyarakat Di Wilayah Khusus Tahun 2023. Bersama Mitra Kerja Anggota Komisi IX DPR RI, Pondok Pesantren Islam Bustanul Ulum Kecamatan Pakusari Kabupatem Jember, pada Minggu, (10/12/ 2023) Pukul 08.00 – 12.00 WIB.

Keterangan Foto: Peserta Sosialisasi Penanganan Stunting di Kabupaten Jember

Hadir pada acara itu, peserta 300 orang terdiri dari Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Masyarakat Kecamatan Pakusari, Mumbulsari, Mayang, Muslimat, Fatayat, Santri, Penyuluh KB Kecamatan Pakusari, TPK Desa Pakusari dan Desa Kertosari Kecamatan Pakusari, Pendamping dari Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, dan Pendamping dari DP3AKB Kabupaten Jember

Selaku Pengasuh Pondok Pesantren Islam Bustanul Ulum Pakusari Jember, Muhammad Hafidzi KHolis, merasa memiliki kewajiban untuk mensukseskan program Pemkab Jember.

“Ini program yang bagus, dengan kegiatan ini, terbukti masalah Stunting dapat ditanggulangi dengan baik,” ujarnya.

Komisi D DPRD Jember Siap Dukung

Selain itu, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Jember itu, juga menjelaskan bahwa DPRD Jember, siap mengawal penganggaran kegiatan Pencegahan Stunting melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan.

“Kami sebagai Anggota DPRD Jember, tentu memiliki kewajiban mengawal, agar permasalahan ini dapat kita selesaikan,” tegasnya.

KH Hafidzi, mengakui pada tahun 2023, memang ada sedikit kendala dalam melaksanakan kegiatan Stunting.

“Karena kan anggaran kita (APBD Kabupaten Jember) ada yang teralokasi untuk kegiatan Pemilu dan Pilkada 2024. Namun kendala itu bukan masalah,” jelasnya.

Melalui semangat sinergisitas, kata KH Hafidzi, Pemkab Jember berhasil menggerakkan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, DP3AKB Kabupaten Jember, Camat dan Kades.

“Sehingga masalah Stunting sudah terjadi penurunan yang signifikan. Karenanya, kegiatan wajib kita terus dukung dan lanjutkan, pada tahun berikutnya,” tegasnya .

Atasi Stunting Bersama BKKBN Jawa Timur

Ketua Tim Kerjasama Pendidikan Kependudukan Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Toma Afriandi, SH MSi, menjelaskan bahwa Stunting atau disebut gagal tumbuh kembang, berpengaruh terhadap pertumbuhan, baik secara fisik dan perkembangan secara kecerdasan baik.

“Karenanya, perlu ada upaya bersama untuk merdekakan anak Indonesia dari Stunting menuju Generasi Emas Tahun 2045,” jelasnya

BKKBN Jawa Timur dengan Program BANGGA KENCANA, kata Toma bertujuan untuk mewujudkan Keluarga Berkualitas yang akan melahirkan Generasi Emas Tahun 2045, melalui intervensi 1000 HPK diharapkan bisa mencegah stunting.

“Untuk itu, diharapkan pernikahan di usia ideal, yaitu 21 tahun untuk istri dan 25 tahun untuk suami,” ujarnya.

Menurut Toma Pernikahan dini menjadi salah satu penyebab stunting, ketika organ bagi anak perempuan berumur dibawah 19 tahun, belum siap untuk hamil.

‘Secara medis, hamil merupakan pembuahan yang didalam rahim janin akan berkembang. Ketika usia belum 21 tahun, kesiapan rahim untuk ditempati belum memadai,” ujarnya.

DP3AKB Jember Lakukan Pendampingan

Karenanya, untuk menanggulangi permasalahan itu, kata Plt Kepala DP3AKB Kabupaten Jember Poerwahjoedi, pihaknya telah melakukan pendampingan, yang dilaksanakan oleh TPK, dilakukan sebanyak 8x pada ibu hamil dan 2x pada calon pengantin selama 3 bulan sebelum menikah.

Keterangan Foto: Plt Kepala DP3AKB Kabupaten Jember Poerwahjoedi

“Program Pemerintah Kabupaten Jember terus berupaya menurunkan angka stunting melalui TPPS Tingkat Kabupaten, Kecamatan, Desa/Kelurahan dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dengan cegah stunting dari hulu, yaitu deteksi dini, edukasi, pendampingan kepada keluarga resiko stunting agar tidak terjadi lahir bayi stunting baru, tidak ada AKI dan AKB,” paparnya. (Anas)

Exit mobile version