Jempolindo.id – Jember – Kenal di medsos, seorang Wanita Bernama Dewi Soiningsih, asal Cilacap Jawa Tengah, berhubungan dengan seorang pria asal Silo Jember, hingga hamil, lalu diduga mengalami gangguan jiwa.

Kisah ini dituturkan Kepala Dinas Sosial Jember Widi Prasetyo, ketika memulangkan Dewi Soiningsih, karena diduga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Widi Prasetyo menuturkan bahwa Dewi, sapaan akrabnya, sebelumnya bekerja di Taiwan, dan mengenal laki-laki di sosial media (sosmed) bernama Eko, asal Silo, Jember.
“Mereka berkenalan dan menjalani hubungan khusus,” kata Widi.
Pada saat Dewi pulang dari Taiwan ke Cilacap, ia bergegas berangkat ke Silo, mencari Eko dan berhasil bertemu dengan Eko dan keluarganya di Silo.
Widi mengungkapkan, setelah bertemu Dewi hamil tanpa menjalani status pernikahan hingga akhirnya dipulangkan oleh Eko ke Cilacap. “Mulainya dari sini,” katanya.
Ia menjelaskan, sebelumnya Dewi belum ODGJ. Selanjutnya Dewi datang kembali ke Silo dalam kondisi hamil, pada 8 Oktober 2021, akan tetapi selama tiga hari di Silo, Eko terus menghindar dan tidak bisa ditemui.
Widi menjelaskan, dari sanalah Dewi frustasi hingga akhirnya sempat mengamuk di kecamatan Silo karena Depresi. Pada 12 Oktober 2021, petugas Satpol-PP Silo mengantarkan Dewi ke Liposos.
Setelah kasusnya didalami, Widi mengungkapkan Dewi memiliki keluarga di Cilacap, sehingga Dinsos Jember akhirnya berkoordinasi dengan Dinsos Cilacap.
“Disepakati karena dicari oleh Dinsos Cilacap, ketemu dan akhirnya kita putuskan di antarkan. Ke dinas sosial Cilacap. Kemarin berangkat 18 Oktober, di antarkan empat orang petugas dari Jember,” ungkapnya.
Widi memaparkan, hari ini dilakukan serah terima, Dewi kepada pihak keluarga.
Lebih jauh, Widi mengungkapkan, hingga saat ini kondisi ODGJ di Jember, jika dilihat dari laporan yang diterima dari pihak kesehatan selama pandemi sendiri tidak ada kasus baru.
“Adanya kambuh, karena selama pandemi ada pembatasan sehingga petugas tidak bisa berkunjung melakukan perawatan ke rumah-rumah yang ODGJ,” ujarnya.
Ia juga menuturkan, pentingnya keluarga untuk mengawasi, agar obat yang harus di konsumsi ODGJ di minum dan masyarakat di lingkungan peduli. (AR/Gilang)