Jember, Kemendesa PDTT melalui Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Ir. Eko Sri Haryanto, MM saat menjadi Narasumber dalam acara Sarasehan Nasional Universitas Jember, memberikan pemaparan terkait penyelarasan Indikator Bidang pekerjaan PPDT dengan Strategi Pencapaian Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi dalam membangun Desa, terutama yang masuk dalam wilayah Daerah Tertinggal. Sarasehan itu di Moderatori oleh Direktur Penyerasian Pembangunan Sarana dan Parasarana Ir. Sofyan Hanafi, M.Si. Sabtu (27/11/2021).
Turut Hadir Pula beberapa undangan dari Perguruan Tinggi diantara nya:
- UPN Jakarta
- Upn surabaya
- Univ bengkulu
- Univ madur
- Univ palangkaraya
- Univ Sriwijaya
- Univ Palangkaraya
- Univ. Sam Ratulangi
Direktorat Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal memiliki tujuan untuk mengentaskan kesenjangan dan menjamin pembangunan desa yang merata dan berkeadilan, terutama Desa yang berada di 62 Daerah Tertinggal.
Adapun permasalahan yang masih kerap ditemui di Desa adalah Masih lemahnya Pengelolaan Struktur Pertanian yang menjadi bidang mata pencaharian terbesar di Desa, Terbatasnya jaringan bisnis untuk memasarkan hasil produksi, Pengelolaan BUMDes yang masih harus dioptimalkan, Posisi Tawar Petani yang lemah, Lemahnya Inklusi Keuangan, Kapasitas SDM yang kurang memadai dan Biaya Ekonomi yang Tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan Kolaborasi antara Kemendesa PDTT dengan Perguruan Tinggi secara berjamaah membangun Desa melalui Program Kampus Merdeka.
Program Kampus Merdeka merupakan bagian dari Kebijakan Merdeka Belajar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan untuk mengasah pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dengan terjun langsung selama tiga semester.
Dengan begitu, diharapkan ada pendampingan yang intens dari Universitas melalui Mahasiswanya dalam memberikan transfer pengetahuan serta keterampilan kepada masyarakat desa.
Adapun yang menjadi fokus pengembangan dari Kolaborasi Kementerian Desa PDTT dengan Universitas melalui Program Kampus Merdeka adalah sebagai berikut:
- Pengembangan Potensi Desa,
- Pengembangan Teknologi yang menunjang kegiatan Desa terutama yang berkaitan dengan pemberdayaan ekonomi, misalnya pengembangan teknologi pasca panen,
- Pengembangkan Ekonomi Desa,
- Pengembangan SDM Desa,
- Penguatan BUMDes,
- Dan Penguatan strategi Pembangunan Infrastruktur Desa.
Dari hasil kolaborasi tersebut, Mahasiswa dapat belajar menerapkan ilmu pengetahuannya dalam aksi nyata dan bagi Masyarakat Desa dapat memperoleh pembelajaran dari teman-teman mahasiswa, sehingga bisa memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk membangun desanya. (Rilis)