Gus Fawaid : Indonesia Masih Terjebak Pada Konflik Identitas

Konfik Identitas
Caption : Anggota DPRD Jawa Timur Achmad Fawaid saat reses pertama tahun 2022 di Desa Semboro Kecamatan Semnboro

Jember – Indonesia masih terjebak pada konflik identitas, yang ditampakkan dengan pertengkaran berebut bendera dan kelompok. Sementara bangsa lain, sudah mengalami perkembangan pesat dibidang tehnologi.

Hal itu disampaikan Anggota DPRD Propinsi Jawa Timur Muhammad Fawaid, saat reses pertama tahun 2022, yang dihadiri ratusan masyarakat Desa Semboro dan puluhan Laskar Sholawat Nusantara serta jajaran Muspika Semboro, di Balai Desa Semboro Kecamatan Semboro Kabupaten Jember. Jumat, (04/02/2022).

“Negara lain sudah mengembangkan tehnologi sedemikian maju, kita masih terjebak dalam konfik antar warga, masak hari gini masih berdebat soal bendera dan kelompok,” singgungnya.

Legislator Partai Gerindra yang akrab disapa Gus Fawaid itu menjelaskan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

“Karena itu modal yang paling penting dalam pembangunan sebuah negara,”.tegasnya.

Gus Fawaid juga menilai pentingnya keterlibatan wanita dalam pembangunan sebuah bangsa. Emak – emak mempuyai peran yang vital dalam pembangunan, agar Indonesia menjadi negara yang baik dan maju.

“Karena emak – emak merupakan salah satu penentu kehidupan bangsa, kita kumpulkan untuk diberi semangat, sebagaimana amanat Pancasila sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, artinya sifat – sifat religius itu harus kita tularkan kepada anak – anak kita,” ungkapnya.

Untuk itu, Gus Fawaid menegaskan perlunya emak-emak secara rutin berkumpul dalam kemasan pengajian. Tetapi ada juga ada pelatihan, agar emak – emak bisa menjadi pelaku UMKM yang berkualitas.

“Pelatihan itu sudah kita lakukan pada tahun 2021, dan akan dilanjutkan lagi pada tahun 2022, pelatihan untuk menjadi pelaku UMKM sudah dilakukan di 31 Kecamatan se kabupaten Jember, tujuannya agar bisa meningkatkan kualitas produksi,” tegasnya.

Hal senada juga di sampaikan oleh Mirh Nadir Halimy, akrab disapa Gus Nadir, dalam fatwanya mengatakan bahwa perempun menjadi penentu maju mundurnya sebuah bangsa

“Hancurnya sebuah negara akibat hancurnya ahlak seorang wanita,” ujarnya

Terkait dengan peranan wanita di pedesaan, Kepala Desa Semboro Antoni menjelaskan banyak permasalahan ekonomi di desa yang membutuhkan uluran tangan kaum wanita untuk terlibat secara aktif.

“Seperti masih ada praktek bank plecit yang bisa menjerat masyarakat, dan sudah waktunya dihentikan, karena bisa mengganggu stabiitas kehidupan ekonomi, termasuk mengganggu rumah tangga,” ujarnya.

Karenanya, kata Antoni dibutuhkan peranan semua pihak agar permasalahan yang ada dapat ditanggulangi dengan baik.

“Termasuk juga perlunya dorongan dari DPRD Propinsi Jawa Timur, seperti yang sudah dilakukan Gus Fawaid,” tegasnya.

Selama ini, menurut Antoni, program Gus Fawaid di Desa Semboro memberikan pelatihan kepada kaum perempuan, agar memiliki ketrampilan khususnya dibidang UMKM, ada membatik, pembuatan produk kripik, dan pelatihan manajemen usaha.

“Harapannya, segala aspek kehidupan masyarakat dapat berkembang, bukan hanya pada sektor ekonomi, tetapi juga sektor lainnya,” pungkasnya. (Gito)

Table of Contents
Exit mobile version