Jember _ Jempolindo.id _ Money politik, merupakan biang keladi rusaknya demokrasi. Karenanya, Eko Yunianto, menghimbau agar rakyat sebagai pemegang kedaulatan, mulai cerdas dalam memilih calon pemimpin di masa mendatang.
Baca juga :
Pernyataan itu disampaikan Eko, disela – sela kegiatan Reses Persidangan ke-1 Tahun 2023. Anggota DPRD Kabupaten Jember Alfan Yusfi, di Lapangan Desa Karanganyar Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember, pada Sabtu (11/02/2023) siang.
Hadir pada saat reses itu, Anggota Anggota DPRD Kabupaten Jember Alfan Yusfi, Calon Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari PDI Perjuangan Eko Yunianto, Muspika Ambulu, Kader PDI Perjuangan, Fatayat NU dan masyarakat Ambulu.
Eko Yunianto, yang rencananya bakal maju sebagai Calon DPRD Provinsi Jawa Timur, diusung dari Partai Demokrasi Perjuangan (PDI Perjuangan) Kabupaten Jember. Memilih strategi pemenangan dengan melakukan pencerdasan publk.
“Money politik bukanlah cara yang mendidik. Karena menyebabkan ongkos untuk menjadi wakil rakyat, menjadi tinggi. Ujungnya, hanya akan mendatangkan masalah dikemudian hari,” ujarnya.
Masalah yang pasti terjadi, akibat money politik, kata Eko diantaranya, adanya kecendrungan untuk mengembalikan ongkos politik itu, dengan cara yang tidak wajar.
“untuk itu, pada pemilu 2024 mendatang, sudah harus ditempuh cara – cara yang lebih mendidik,” ujarnya.
Karenanya, pensiunan TNI AD itu, mendukungan gerakan pemberdayaan yang dilakukan Alfabn Yusfian, anggota DPRD Kabupaten Jember dari PDI Perjuangan.
“Cara yang dilakukan mas Alfan, merupakan cara yang patut kita dukung bersama. Silaturahmi seperti ini, dapat melanggengkan hubungan antara Anggota DPRD Jember dengan rakyat yang telah mendukungnya,” bebernya.
Jempolindo _ Reses Anggota DPRD Jember
Sementara, Alfan Yusfi kepada wartawan menjelaskan, bahwa reses diselenggarakan sebanyak 3 kali dalam setahun, bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat. Masukan masyarakat itu, kemudian akan diperjuangkan melalui sidang resmi DPRD Kabupaten Jember.
“Melalui kegiatan reses ini, masukan masyarakat akan kami perjuangkan, sehingga dapat dialokasikan dalam anggaran APBD pada tahun berikutnya,” jelasnya.
Pada saat kegiatan reses, yang didatangi setidakya 300 orang itu, kata Alfan masyarakat banyak menyampaikan masukan, diantaranya, Tunjangan Kader Posyandu, Lansia, dan masukan lainnya.
“Masukan itu akan menjadi materi pembahasan kami, untuk kami bahas dalam forum resmi DPRD Jember,” tandasnya.
Lebih lanjut, legislato asal PDI Perjungan itu berharap adanya sinergisitas dan kolaborasi bersama Pemkab Jember. Sehingga momen reses, bisa dimanfaatkan sebagai wadah sosialisasi program OPD di lingkungan Pemkab Jember.
“Dengan demikian, masyarakat menjadi memahami, program Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan dinas lainnya,” tutupnya. (*)