Jember, Jempolindo.id – Bupati Jember Muhammad Fawait tegas melarang Pengurus PKK kabupaten Jember intervensi OPD. Pernyataan itu, seolah mengantisipasi agar Istri Bupati, tidak cawe cawe urusan pemerintahan.
Baca juga: Usai Dilantik Sebagai Ketua TP PKK Jember, Ning Gyta ingatkan Kehebatan RA Kartini
Gus Fawait, menyampaikan peringatan itu, usai mengukuhkan Istrinya, Ny Gyta Eka Puspita, sebagai Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten Jember, di Pendopo Wahyawibawagraha, pada Senin (21/04/2025).
“Tidak boleh ada Pengurus PKK, yang mengintervensi dinas di Lingkungan Pemkab Jember,” tegas Gus Fawait.
Jika ada pengurus PKK, yang memanggil Kepala Dinas, tanpa mendapatkan ijin dirinya, Gus Fawait menegaskan agar tidak memenuhi panggilan itu.
“Kalau ada Pengurus PKK yang memanggil kepala dinas, tanpa seijin Bupati, tolak saja,” katanya.
Bukan Intervensi OPD Tapi Koordinasi
Meski, Gus Fawait meminta Pengurus PKK Jember bersinergi dengan seluruh OPD, namun harus tetap dilakukan dalam koridor yang benar.
“Saya berharap, PKK dapat bekerjasama dengan seluruh OPD, dalam membantu mensukseskan pembangunan di Kabupaten Jember,” katanya.
Terkait layanan kesehatan gratis, Pengurus PKK, sebisa mungkin turut memantau, turun ke Puskesmas atau Rumah Sakit. Untuk melihat pelayanan kesehatan, memastikan ibu hamil, anak yang sakit dan masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan, sudah terlayani dengan baik.
“Pengurus PKK harus menjadi pioner, dalam menggerakkan pembangunan,” tandasnya.
Karenanya, Gus Fawait meminta agar ibu ibu PKK tidak menggunakan pakaian glamour. Terlebih, jika sedang berbaur dengan masyarakat.
“Kalau ibu ibu PKK, sedang menjumpai masyarakat, janganlah menggunakan baju, atau tas bermerek, yang harganya puluhan juta. Itu bisa menyakitkan masyarakat,” tegasnya.
Tak Ingin PKK Jadi Sosialita
Alumnus Pasca Sarjana UGM itu, tidak ingin Pengurus PKK hanya menjadi sosialita, menampilkan kemewahan, yang tidak pada tempatnya.
“Kalau ada ibu ibu yang hobinya fashion show, sebaiknya tidak usah berlenggak lenggok, berjalan di catwalk. Sudah bukan wayahe,” katanya.
Alihkan saja, hobinya untuk mendorong anak anak muda berkreasi dan berprestasi, sehingga akan mendatangkan yang lebih bermanfaat.
“Ingat, Ibu itu adalah madrasah pertama bagi anak anaknya. Jika ingin generasi berprestasi, maka Kaum Ibu harus menjadi contoh yang baik,” tandasnya. (Slmt)