Baru Terpilih Ketua PWI Jatim Tancap Gas Bangun Kolaborasi Bersama Kadin Jatim Lakukan  Penguatan UMKM

Baru Terpilih Ketua
Caption Photo: Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto, Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim, Ketua HIPMI Jatim Rois Maming, menandatangani MoU Kerjasama Penguatan sektor UMKM, disaksikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi, dan Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, di sela pembukaan Expo INAPRO di GandCity Surabaya, Kamis (25/11/21). Foto: PWI Jatim. 

Loading

SURABAYA, Baru terpilih Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Timur langsung tancap gas membangun kesepakatan bersama Kamar Dagang Indoensia (Kadin) Provinsi Jawa Timur  dan Himpunan Pengusaha Indonesia (HIPMI) Jawa Timur berkolaborasi untuk penguatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) demi percepatan pemulihan ekonomi. Jum’at (26 November 2022)

Nota Kesepahaman (MoU) Kerjasama Penguatan sektor UMKM bersama ditandatangani oleh Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto, Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim dan Ketua HIPMI Jatim Rois Maming, disaksikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi, dan Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, di sela pembukaan Expo INAPRO di GandCity Surabaya, Kamis (25/11/21).

Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengungkapkan، kerjasama dengan PWI Jatim sebagai dukungan atas Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia atau Gernas BBI. Peran media sangat penting karena mereka adalah ujung tombak yang bisa mengubah opini masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri. “Kami berharap, para awak media juga akan tertarik menjadi enterpreneur, menjadi wirausaha di masa kini dan masa depan,” kata Adik.

Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim menambahkan, sebagai tindaklanjut dari kerjasama tersebut PWI Jatim akan menyelenggarakan kelas khusus pelatihan bagi jurnalis untuk memahami lebih jauh tentang UMKM.

“Apakah itu soal-soal peran UMKM yang besar terhadap ekspor, penyerapan tenaga kerja, dan kontribusinya yang signifikan terhadap rata-rata GDP dan PDRB daerah per tahun, meski di sisi lain kerap mengalami sulitnya akses pembiayaan modal perbankan, serta rendahnya peran pemerintah dalam menembus pasar baru ekspor,” imbuh Lutfi.((Rilis)

Table of Contents