Aksi Kerusuhan Silo Dipicu Pemalakan Liar Polisi Terus Buru Pelaku

Jember – Jempolindo.id – Aksi Kerusuhan Silo, diduga dipicu pemalakan liar yang dilakukan oknum Warga Desa Mulyorejo Kecamatan Silo Jember kepada petani asal Kalibaru Banyuwangi.

Untuk kasus itu, tim Kalong Satreskrim Polres Jember masih memburu pelaku teror perusakan dan pembakaran di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember.

Dari pengembangan proses penyelidikan, polisi juga mengidentifikasi dari laporan warga Banyuwangi soal dugaan tindakan penganiayaan yang dilakukan Warga Desa Mulyorejo.

Sehingga menyebabkan adanya aksi balasan dari Warga Banyuwangi. Dengan terjadinya tindakan pembakaran dan perusakan di Desa Mulyorejo itu.

Ada 5 pelaku terkait kasus penganiayaan saat ini yang diburu polisi. Proses perburuan pelaku ini, polisi harus keluar Pulau Jawa.

“Kami masih terus melakukan penyelidikan kasus di Desa Mulyorejo itu. Dari penyelidikan, kami juga menerima laporan dari warga Banyuwangi. Sehingga terjadi kasus di Silo itu. Ada 5 pelaku yang kami buru sampai keluar pulau,” kata Kasat Reskrim Polres Jember AKP Dika Hardiyan Wiratama, saat dikonfirmasi melalui sambungan ponselnya, Kamis (11/8/2022).

Terkait proses perburuan pelaku, kata Dika, dilakukan setelah polisi mendapatkan keterangan tambahan dari tersangka yang sudah diamankan polisi. Juga dikonfrontir dari laporan Warga Banyuwangi.

“Untuk tersangka saat ini masih tetap ada 9 orang, tapi nantinya tidak menutup kemungkinan ada tambahan tersangka baru. Sehingga untuk proses perburuan tersangka lain masih kita lakukan,” tegasnya.

Sedangkan untuk kasus penganiayaan, sehingga menyebabkan adanya konflik, kata Dika Juga sedang dilakukan pemburuan pelakunya.

Terkait penyelidikan yang dilakukan polisi, diketahui juga sesuai dengan instruksi dari Gubernur Jawa Timur, untuk menindak tegas terkait tindakan premanisme yang terjadi di Desa Mulyorejo.

Sebelumnya Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo menyampaikan, dari penyelidikan lanjutan dan pengembangan kasus.

Selain kasus perusakan dan pembakaran rumah, juga diduga ada kasus premanisme yang dilakukan oknum warga Desa Mulyorejo.

Modusnya, dengan meminta pungutan kepada para petani kopi asal Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.

“Untuk perkembangan (kasus), kami masih melakukan proses penyelidikan kita juga lengkapi alat buktinya. Dari 9 orang yang kami lakukan penahanan, Sementara penyidik juga masih ada di lapangan untuk memburu pelaku lain, yang saat ini masih dilakukan pengejaran,” kata Hery.

Terkait aksi pembakaran, lanjut Hery, polisi juga mengusut kasus lain terkait adanya tindakan premanisme.

“Aksi premanisme yang ada di Desa Mulyorejo ini, tersangka masih dalam buruan polisi, termasuk para tersangka terkait premanisme, semua nama-nama sudah kita kantongi,” tandasnya. (Fit)

Table of Contents
Exit mobile version