Jember – Jempolindo.id – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), bersama Partai Golkar dan Partai Amanah Nasional (PAN), sudah mengantongi 10 Nama Calon Capres dan Cawapres pada Pemilu 2024 mrndatang. Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua DPW PPP Jatim Mujahid Anshori, disela kunjungannya di Jember, Senin (24/10/2022).
PPP, kata Mujahid, masih mempertimbangkan efek ekor jas, sebagai salah satu pertimbangan untuk memilih tokoh, yang bakal diusungnya pada Pemilu mendatang, agar dapat meningkatkan perolehan suara partai.
“Saat ini 3 partai yang tergabung dalam KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) sedang melakukan proses internal di partai masing-masing. PPP sendiri saat ini sedang melakukan proses pembahasan soal Capres dan Cawapres yang akan diusung, terlebih merupakan sebuah mekanisme demokrasi, yang akan diputuskan dalam Mukernas siapa yang akan diusung. Sama dengan yang dilakukan oleh PAN maupun Golkar,” kata Mujahid saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Aspirasi pemilih di wilayah Jawa Timur, Mujahid menjelaskan, kondisi kultur masyarakat saat ini terbelah menjadi dua.
“Kalau di daerah Mataraman, dari Mojokerto sampai Pacitan, cenderung ke Ganjar Pranowo. Kalau Tapal Kuda, mayoritas suku Madura. Kecenderungan itu ke Anies Baswedan. Tapi juga ada, nanti tiba-tiba jalur tengah di antara kedua nama calon itu Tapi hal ini masih kita godok dan proses. Bahkan kita harus tunduk patuh kepada pimpinan pusat,” ulasnya.
Namun demikian, lanjut Mashudi, belajar dari pengalaman Pemilu tahun 2019. Pihaknya berharap, supaya keputusan elit tidak bertentangan dengan suara grassroot.
“Kalau di grassroat, ini menjadi dampak elektoral yang luar biasa. Tapi ketika tidak sama, Ini yang mengkhawatirkan. Bahwa jangan sampai berdampak pada elektabilitas di bawah. Karena ketika Pilpres bergabung dengan Pileg. Jika kami salah mengambil keputusan, maka akan berdampak pada elektabilitas partai,” katanya.
Sehingga dalam menggodok pilihan Capres, kata Mujahid, harus hati-hati, upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan tes ombak, sambil menguji yang lebih bermanfaat kepada partai.
“Kami sedang melakukan political move, artinya kami masih diberikan kebebasan untuk mengambil ataupun menyerap aspirasi masyarakat. Bahkan ketika saya di Jember, ini banyak dapat masukan dari ulama dan para kiai di Jember,” sambungnya.
Terkait nama capres maupun cawapres yang nantinya akan dibahas secara serius dalam mukernas. Selain nama Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Mujahid juga menyebutkan nama tokoh lain.
“Untuk Jawa Timur ada rekomendasi nama 10 orang, apakah itu untuk (calon) presiden ataupun wakil presiden. selain Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Untuk nantinya digodok di Mukernas. Tapi tidak terlalu lama kok prosesnya,” jelasnya.
Mujahid menyebut nama Mahfud MD, Khofifah Indar Parawansa, Sandiaga Uno, Erick Thohir, Haidar Nasir, Ketua PBNU Gus Yahya (KH Yahya Cholil Staquf). Bahkan juga ada nama putranya Kiai Maimoen Zubair, yakni Wakil Gubernur Jawa Tengah, H. Taj Yasin Maimoen
“Ini kita proses mana yang paling kuat untuk di jalur (calon) presiden dan wakil presiden,” sebutnya menambahkan.
Terpisah, Ketua DPC PPP Jember KH. Madini Farouq menanggapi calon nama Capres dan Cawapres. Menurutnya, Partai Persatuan Pembangunan memiliki harapan sosok pemimpin yang terpilih, sesuai dan sejalan dengan Visi dan Misi dari Partai Persatuan Pembangunan.
“Yakni sosok yang religius nasionalis. Punya kemampuan tentunya, bagaimana membawa Indonesia ini menjadi lebih baik,” ucapnya.
Mamak juga memberikan sinyal, Capres PPP tidak harus NU.
“Ya kita bicara presiden ini kan untuk kepentingan bangsa Indonesia yang majemuk dan heterogen. Jadi kita mencari figur yang baik untuk bangsa dan negara. Semuanya baik, tapi kami mencari yang terbaik diantara yang ada,” tuturnya. (Fit)