15.2 C
East Java

10 Siswa SMK di Jember Keroyok Pelayan Toko

Loading

Jember _ Jempolindo.id _ Sekira 10 siswa SMK di Jember keroyok pelayan toko hingga babak belur. Korban bernama Dimas Aldi Pratama (23) warga Jalan Sarangan Antirogo Sumbersari Jember, Rabu (8/2/2023) petan.

Baca juga : Gegara Chat Pacar Siswa SMKN 2 Jember Tendang Teman Sampai Tewas Kini  Diamankan Polisi 

Kronologinya, Dimas menjadi korban kebrutalan 10 orang pelajar SMK Negeri di Jember saat berangkat kerja. Berdasarkan informasi yang dihimpun jempolindo, para pelajar itu menginjak-injak tubuh korban di jalan Mastrip. Tepatnya di depan warung ayam geprek pak Giek.

Kabarnya, korban hingga harus mengalami luka lebam dan babak belur di sekujur tubuhnya. Mendapatkan perilaku kekerasan fisik, melalui penasehat hukumnya korban kemudian melapor ke Polsek Sumbersari.

“Kami sudah melaporkan kasus ini ke polisi, klien kami dianiaya saat berangkat kerja, oleh sekelompok pelajar SMK,” ujar M Husni Thamrin SH, kuasa hukum Dimas. Kamis (9/2/2023).

Menurut Thamrin, peristiwa pengeroyokan itu,  bermula saat kliennya berangkat kerja di salah satu toko Stationary di kawasan kampus. Saat melintas di jalan danau toba, kliennya terhalang oleh sekitar 10 pelajar SMK, yang mengendarai sepeda motor.

“Klien kami berusaha untuk mendahului rombongan pelajar, yang sudah mirip gank motor dengan cara di klakson. Namun rombongan pelajar ini tidak Terima, sehingga mengejar dan melakukan penganiayaan di jalan Mastrio,” jelas Thamrin.

Jempolindo _ Keterangan Polsek Sumbersari

Kapolsek Sumbersari Kompol Sugeng Piyanto, saat dikonfirmasi wartawan membenarkan, adanya peristiwa tersebut. Pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan.

“Benar, kejadiannya kemarjn sore, dan korban malam harinya baru melaporkan, sehingga kami arahkan untuk visum, dan kami masih menunggu hasil visum,” ujar Kapolsek.

Sementara, Waka Humas SMK Negeri Jember Vita, saat dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya mengaku baru mengetahui ada siswanya yang melakukan penganiayaan.

Aksi kekerasan 10 siswa itu terungkap setelah orang tua korban mendatangi sekolahnya.

“Iya kami baru tau tadi siang, saat ada orang tua korban datang ke sekolah kami, dan hal ini sudah ditangani oleh bagian kesiswaan. Hanya saja hari ini, Waka kesiswaan masih dinas luar, mungkin besok bisa ditanyakan lagi. Nanti saya komunikasikan dengan Waka kesiswaan,” pungkas Vita. (Gilang)

- Advertisement -spot_img

Berita Populer

- Advertisement -spot_img