Jember _ Jempolindo.id _ Partai Golkar Kabupaten Jember, dalam Pemilu 2024, mampu mendongkrak suaranya hingga 300 Persen, dengan perolehan 6 Kursi DPRD Kabupaten Jember.
Tentu saja, kesuksesan itu, merupakan target, yang sudah dicanangkan oleh Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Jember H Karimullah Dahrujiadi, dari yang semula hanya memiliki 2 Kursi, kini menjadi 6 Kursi, nyaris mendapatkan 7 Kursi.
Baca juga: KPU Jember Tetapkan Hasil Penghitungan Suara Pemilu 2024, 8 Saksi Partai Layangkan Keberatan
Hanya dapil 3, yang caleg Partai Golkar, tidak ada yang lolos. Sedangkan dapil 1 hingga dapil 7, sudah hampir pasti memiliki wakil Anggota DPRD Kabupaten Jember.
Untuk meraih sukses itu, H Karimullah Dahrujiadi, bahkan harus mengorbankan kepentingannya, hingga harus gagal meraih suara sebagai Caleg DPRRI.
Tokoh asal Desa Curahnongko, Tempurejo itu, sepertinya lebih memilih berkonsentrasi membesarkan Partai Golkar Kabupaten Jember, ketimbang kepentingan pribadinya.
Sebuah pilihan yang tidak mudah, yang harus diputuskan dalam sebuah kontestasi politik dalam Pemilu 2024. Meski Ji Karim, sapaan akrab Ketua Partai Golkar Kabupaten Jember, sebenarnya lebih punya kesempatan dibanding Caleg DPRRI Partai Golkar lainnya, namun tokoh ini memilih mengalah, untuk menang.
Tentu saja, prestasi Partai Golkar itu, selain merupakan wujud dari kepiawaian Ji Karim dalam mengelola manajemen organisasi Partai Golkar, terdapat peran beberapa tokoh sentral, yang turut menggawangi kemenangan Partai Golkar.
Diantaranya, Dima Akhyar SH, mantan Ketua Panwaskab Jember itu, memperkuat barisan Golkar Jember sejak 26 Februari 2022.
Selain sebagai Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jember, Dima dipercaya menjadi Ketua BSN (Badan Saksi Nasional) Partai Golkar Jember, sebuah jabatan strategis, yang punya andil dalam mengantarkan Partai Golkar meraih prestasi.
Melalui tangan dinginnya, dalam waktu singkat, hanya 2 tahun berselang, Dima mampu merajut seluruh komponen internal maupun eksternal Partai Golkar, serta melakukan komunikasi politik ke berbagai arah.
Sebagai partai modern, Golkar memang punya pitranti yang sudah memadai, sistem kepartaian yang dewasa, struktural yang tertata, serta pengkaderan yang konsisten.
Meski, selama pasca reformasi, Golkar Jember, harus menyesuaikan diri, dengan perkembangan politik yang ada, sehingga juga berdampak pada tatanan organisasi.
Untuk itu, Dima menyadari bahwa dalam menata setiap organisasi politik, mesti diawali dengan pemantapan ideologi.
Nafas Karya Kekaryaan, yang menjadi platform Golkar, merupakan spirit yang diyakini mampu meraih kepercayaan rakyat kembali, seperti pada masa kejayaannya.
Pemantapan ideologi itu dilakukan secara serentak kepada seluruh jajaran pengurus, mulai dari pengurus DPD, PK, PD hingga pengurus organisasi sayap, atau dikenal dengan 8 Hasta Karya.
Peran penting Dima, ada pada kemampuannya mengorkestrasi seluruh komponen kekuatan sumberdaya yang ada secara optimal.
Sehingga semua kebijakan Pimpinan Partai Golkar Kabupaten Jember, dapat dijalankan, dalam kondisi sumber daya yang serba terbatas.
Menjelang kontestasi Pemilu 2024, Dima semakin menampakkan kemampuannya, dalam membangun komunikasi politik bersama pihak eksternal.
Posisinya sebagai Bendahara Badan Pemenangan Nasional Pasangan Capres Cawapres Prabowo Gibran, juga mempunyai posisi strategis, dalam mengangkat nama Golkar, dalam kancah politik daerah.
Terlebih, Pasangan Capres Cawapres Prabowo Gibran, terbukti mampu mendominasi kemenangan dengan perolehan 967.301 suara, atau lebih dari 50 persen pemilih.
Sedangkan Partai Golkar Kabupaten Jember, mampu mendulang sebanyak 126 ribu suara.
Setelah memperkokoh barisan internal, selama Pemilu 2024, mantan Ketua Ikatan Pemuda Muhammadiyah Jember itu, mencoba membangun komunikasi intensif bersama kekuatan eksternal.
Hingga dua kekuatan strategis, eksternal dan internal Partai Golkar, secara simultan bergerak bersama sama dalam meraih suara.
Menariknya, alumni aktivis HMI Komisariat Fakultas Hukum Unej itu, mampu menari nari, menembus kekuatan money politik, yang sudah membudaya.
Gaya berpikirnya yang terstruktur, emosinya yang stabil, menjadi kekuatan, dalam membangun narasi dan argumen, agar publik memiliki kepercayaan kembali kepada Partai Golkar.
Karenanya, nyaris kemenangan partai Golkar tanpa money politik, melainkan hanya dengan mengoptimalkan ongkos politik yang rasional.
Memang, harus diakui, terdapat peranan Badan Pemenangan Pemilu, dibawah komando Nurdiansyah Rahman, yang membangun kolaborasi organisasional secara apik, bersama BSN Partai Golkar.
Hingga, dalam tahapan seleksi 50 Caleg, cukup punya andil, dalam meraih suara pada pemilu 2024.
Diantara 6 Caleg DPRD Kabupaten Jember dari Partai Golkar, yang lolos dalam Pemilu, merupakan hasil seleksi dan pengayakan, yang sinergis.
Berikut nama – nama Caleg Partai Golkar, yang diyakini lolos:
1. Dapil 1 : Ahmad Birbiq Munajil Hayat
2. Dapil 2 : Agung Budiman
3. Dapil 4 : Suciati
4. Dapil 5 : Sujarwo Adiono
5. Dapil 6 : M. Holil Asyari
6. Dapil. 7 ; Nilam Noor Fadilah W
Dari komposisi Caleg Partai Golkar itu, hanya H Holil Asyari yang petahana, sedang 5 lainnya adalah pendatang baru, yang memiliki latar kemampuan cukup memadai.
Sementara, Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Jember H Mujiburahman Sucipto, terpaksa harus mengalah. Faktor kesehatannya membuat nya tak optimal dalam berkontestasi.
Racikan Caleg, dalam dapur Golkar Jember itu, juga menentukan keberhasilan yang sudah diraih Partai Golkar.
Selamat Semoga, semoga semakin bermanfaat untuk bangsa dan negara. (MMT)