Sidoarjo _ Jempolindo.id _ Menjelang Pilkada 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sidoarjo melantik 54 anggota Panwascam (Panitia Pengawas Kecamatan) di 18 kecamatan se Kabupaten Sidoarjo, di Hotel Aston Sidoarjo, pada Sabtu (25/5/2024).
Dikutip dari ketik.co.id, Komposisi Panwascam, terdiri dari seorang ketua dan dua anggota, yang akan bertugas mengawasi pilkada. Baik Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2024 maupun Pemilihan Bupati (Pilbup) Sidoarjo 2024.
Pada kesempatan itu Plt Bupati Sidoarjo H Subandi SH MKn menyampaikan ucapan selamat, penghargaan, dan penghormatan atas kinerja Bawaslu Sidoarjo selama ini.
Subandi menyatakan siap mendukung Bawaslu Sidoarjo, panwascam, maupun pengawas tingkat desa dalam melaksanakan tugasnya.
”Agar pelaksanaan Pilbup Sidoarjo 2024 dan Pilgub Jatim 2024 sukses,” ungkap Subandi.
Sebagai pimpinan daerah, Subandi menegaskan akan mengikuti aturan perundang-undangan yang berlaku.
Di antaranya, menjaga netralitas aparatur sipil negara (ASN). Kepala daerah akan mengeluarkan edaran terkait netralitas ASN dan kepala desa dalam Pilkada 2024 ini.
”Saya pastikan tidak akan ada intervensi dari pimpinan daerah,” ungkapnya.
Dia mengingatkan, pengawasan pemilu sangat penting dan strategis. Tugas pengawasan merupakan ujung tombak pelaksanaan pemilu. Jadi, pengawas diharapkan aktif dan progresif serta paham tugas serta tanggung jawabnya.
Sehingga, proses Pilkada 2024 berjalan baik. Hindari konflik.
Panwas harus mampu menjaga marwah dan kehormatan. Tidak perlu takut melapor jika terjadi kecurangan. Jika memang dasarnya adalah fakta dan data. Berhasil atau tidaknya Pilkada 2024 sangat bergantung pada pengawas.
”Nanti pada 27 November 2024, kami harapkan Panjenengan semua menjadi yang terdepan. Kami akan support,” ungkap Subandi.
Arahan Bawaslu Sidoarjo
Dalam arahannya, Ketua Bawaslu Sidoarjo Agung Nugraha menyampaikan faktor integritas menjadi pertimbangan utama Bawaslu Sidoarjo dalam seleksi panwascam.
Sebagian peserta seleksi memang berasal dari panwascam Pileg 2024 dan Pilpres 2024 lalu. Namun, Bawaslu Sidoarjo telah melakukan evaluasi, kinerja Panwascam saat bertugas dalam Pileg 2024 dan Pilpres 2024 lalu.
”Integritas dan netralitas tetap menjadi konsen kami dalam Pilkada 2024,” kata Agung.
Agung menegaskan, semua badan adhoc harus bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku dalam Pilkada 2024. Berintegritas dan netral dalam melaksakan tugas elektoral.
Dia mencontohkan, secara simbolik dalam pelantikan panwascam itu. Semua panitia maupun komisioner Bawaslu Sidoarjo mengenakan pakaian adat. Simbol budaya Indonesia.
Seolah hendak menegaskan proses elektoral pilkada maupun penyelenggara Pilkada 2024 nanti, menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas, etika, budaya dan integritas anggota panwascam.
”Agar hasil Pilkada 2024 benar-benar sesuai keinginan masyarakat. Melahirkan pemimpin yang benar-benar berpihak pada rakyat,” KA katanya.
Sebab, mekanisme elektrotal ini akan berujung pada lahirnya kebijakan politik, melahirkan pemimpin yang jelas keberpihakannya. Apakah kepada pemilik modal atau kepada rakyat.
”Kami harapkan rekan-rekan memperhatikan pengawasan ini. Kembalilah kepada rakyat yang memberikan amanat kepada kita,” tutur Agung. (*)