Jember – Jempolindo.id – Memakai pakaian kebesaran Raja Minahasa, Sulawesi Utara, Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU, pimpinan upacara pengibaran Bendera Merah Putih, dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-78, di alun – alun Kabupaten Jember, pada Kamis (17/08/2023).
Baca juga: Menarik, Upacara Kemerdekaan RI Ke-78 di Pakusari Gunakan Pakaian Adat
Sesuai perintah Presiden RI, kata Bupati Jember Hendy Siswanto, dalam peringatan HUT RI Ke-78, diharapkan menggunakan baju adat.
“Ini Baju adat Minahasa, Sulawesi Utara, ini ada pedangnya. Jadi ini dipakai raja untuk menjaga daerahnya pada saat itu,” kata Bupati Jember, didampingi Istri Ny Hj Kasih Fajarini, yang juga mengenakan pakaian putri Minahasa.
Menurut Hendy, Baju adat itu bermakna bahwa Bangsa Indonesia harus bersatu, di dalam keberagaman.
“Indonesia ini ada karena banyaknya keberagaman suku, budaya harus kita pertahankan,” tegasnya.
Jempolindo _ Mengisi Kemerdekaan
Dalam sesi wawancara itu Hendy juga mengingatkan pentingnya mengenang Jasa para pahlawan. Diantaranya, dengan cara memperbaiki sikap dan kinerja.
“Kami sebagai abdi masyarakat, tentunya harus lebih melayani masyarakat, lebih memajukan Jember, sebagai bagian dari Negeri kita ini,” ucap Bupati Jember Hendy.
Pesta Demokrasi
Pada kesempatan itu, Bupati Jember Hendy Siswanto menghimbau, untuk menjadikan peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-78 itu, sebagai momentum dalam menghadapi tahun politik 2024.
“Lebih semangat ya, kita harus rukun, gotong royong, saling memaafkan, dan menghindari hoaks,” pesannya.
Jika terdapat kesalahan pahaman, kata Hendy sebaiknya bertabayun, berdialog dan berkomunikasi, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
“Kita harus saling tolong menolong, itu yang paling penting,” katanya.
Pemilu tahun 2024, menurut Bupati Jember Hendy Siswanto, merupakan pesta rakyat. Maka sebisa mungkin, dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
“Kita maknai pesta, kita harus bahagia. Dan UMKM Jember harus cari duit. Karena pesta ya harus cari duit. Kami punya rakyat cukup banyak, 2,6 juta itu harus makmur semua,” ujarnya.
“Pada kesempatan pesta itu, kita harus mengais rejeki, dengan kebersamaan tentunya,” imbuhnya. (Gilang)