Tuapejat _ Jempolindo.id _ Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi, Kementerian Desa (Kemendesa) PDTT, melaksanakan Focus Group Discussion (FGD).
FGD itu mengenai Strategi Kolaborasi Pengembangan Wilayah Berbasis Archipelago Secara Berkelanjutan di daerah tertinggal yang dilaksanakan di ruang rapat kantor Bappeda Kabupaten Mentawai, Kamis, (14/09/2023).
Baca Juga: Menuju Kabupaten Layak Anak, DP3AKB Jember Lakukan Rakor
Focus Group Discussion (FGD) tersebut dihadiri secara langsung oleh Prof Rudi dan Prof Erwin dari Universitas Andalas sedangkan Prof Abimanyu Alamsyah Pakar Archipelago dari Universitas Indonesia menghadiri secara online.
Sementara dari unsur Pemerintah Daerah, diikuti oleh semua unsur SKPD dan perwakilan dari Pemerintah Desa Kabupaten Mentawai.
Sedangkan dari unsur lembaga keuangan hadiri dari Bank Nagari, Bank BNI, serta Bank BRI. Perwakilan komunitas masyarakat dari Yayasan Citra Mandiri Mentawai.
Kegiatan FGD dibuka secara langsung oleh Pj Bupati Mentawai Fernando Jongguran Simanjuntak. Dalam kesempatan tersebut PJ Bupati Mentawai menekankan Pentingnya Konektivitas dalam Pengembangan Wilayah dan keterlibatan semua unsur dalam mengembangkan Kabupaten Mentawai.
Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan, Dr Agus Kuncoro memberikan arahan bahwa pelaksanaan acara FGD ini bertujuan untuk memperoleh Naskah Kebijakan dalam upaya Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Berbasiskan Pulau – Pulau Kecil Terluar, dengan keterlibatan semua unsur/stakeholder baik dari Akademisi, Bisnis, Community, Government Dan Media.
Pelaksanaan FGD menggali potensi, hambatan, serta pemikiran ke depannya terkait pengembangan pulau-pulau kecil terluar, khususnya pada Kabupaten Kepulauan Mentawai. (#)