Hindari Konflik Paslon 02 Tak Hadiri Deklarasi Kampanye Damai Yang Digelar KPU Jember 

Jember, Jempolindo.id – Paslon 02, Muhammad Fawait dan Djoko Susanto, tak hadiri Deklarasi Kampanye Damai yang digelar KPU Jember, di Kota Cinema Mall (KCM), pada Selasa (24/09/2024) malam.

Deklarasi Kampanye Damai itu hanya dihadiri oleh Paslon 01 Hendy Siswanto dan KH MB Firjaun Barlaman, bersama para pendukungnya.

Hadir pula dalam deklarasi itu, Bawaslu Jember dan Forkopimda Jember serta partai pengusung Paslon 01.

Informasi yang berkembang, Paslon 02 tidak berkenan menghadiri Deklarasi Damai, karena menganggap kondisi tempat digelarnya acara tidak steril.

Dari batasan jumlah yang hadir, seharusnya hanya 50 orang pendukung masing – masing Paslon, tetapi suasana disekitar area tempat deklarasi tampak kerumunan pendukung Paslon 01.

Dikonfirmasi atas ketidak hadirannya dalam deklarasi kampanye damai itu, Muhammad Fawait menjelaskan bahwa dirinya bersama pasangannya Djoko Susanto sebenarnya sudah siap hadir.

“Kami sebenarnya sudah siap hadir menggunakan baju kebesaran kami, warna pink, namun karena ada satu dan lain hal terpaksa tidak hadir,” paparnya.

Mengenai alasan ketidakhadiran nya, Gus Fawait menyerahkan sepenuhnya kepada Tim Pemenangan.

“Alasan ketidakhadiran kami, biar nanti tim pemenangan yang menjelaskan,” ujarnya.

Gus Fawait menegaskan, bahwa simbol gerakannya adalah simbol cinta. Bahkan, sudah disiapkan bunga – bunga untuk diberikan kepada Paslon 01 beserta pendukungnya, Komisioner KPU, dan Komisioner Bawaslu.

“Nah ini bunga – bunganya (sambil menunjukkan bunga yang sudah disiapkan), baik kalau begitu kita serahkan kepada kawan kawan media saja kalau gitu,” ujarnya, sambil menyerahkan bunga itu kepada sejumlah wartawan.

Tim Pemenangan Paslon 02: Deklarasi Damai yang Tak Damai

Ketua Tim Pemenangan Paslon 02, Gogot Cahyo Baskoro menjelaskan bahwa sebagai bentuk komitmennya terhadap Deklarasi Damai yang digelar KPU Jember, maka sudah dipersiapkan segala sesuatunya.

“Kami juga sudah persiapkan perwakilan dari semua Parpol pengusung, sebanyak 50 orang, sebagaimana yang ditentukan KPU,” ujarnya.

Sebelumnya, kata Gogot Liaison Offiser (LO) Paslon 02, bersama LO Paslon 01, bersama KPU Jember sudah ada komitmen tidak ada pengerahan masa saat deklarasi damai, dalam bentuk apapun.

“Jadi baik LO Paslon 01 dan 02 sudah berkomitmen, dan diamini oleh komisioner KPU,” ujarnya.

Namun, pada saat akan berangkat menuju lokasi deklarasi, ada informasi bahwa ada pergerakan massa dari relawan Paslon 01.

“Saat jumlahnya masih sedikit, kami sudah ingatkan, kenapa ada pergerakan massa, tetapi kami tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan,” katanya.

Jumlah massa pendukung 01, bukannya berkurang, tetapi justru malah bertambah, yang bukan masyarakat umum, melainkan merupakan upaya pengerahan massa secara sistematis.

“Karena ada baju yang nampaknya seragam, yang  sudah dipersiapkan,” kata Gogot.

Apalagi terpantau terdengar ada yel yel yang provokatif, yang cenderung menyerang personal.

“Nah, melihat fakta seperti itu, maka kita sudah menugaskan LO (untuk menyampaikan kepada KPU Jember,) agar bisa menghadiri Deklarasi sebagaimana kesepakatan,” jelasnya.

Namun, sayangnya ketika LO meminta agar lokasi acara dibersihkan dari para pendukung, tidak ada jawaban yang jelas dari KPU Jember.

“Karena tidak ada ketegasan (dari KPU Jember) maka kami memutuskan pasangan Gus Fawait Djos lebih baik tidak menghadiri, bukan karena takut, atau apa, tetapi justru kita ingin menunjukkan bahwa kita ini benar benar mencintai kedamaian,” jelasnya.

Jika memaksakan hadir, Gogot malah menghawatirkan terjadinya situasi yang kontra produktif dengan Deklarasi Damai itu.

“Tujuannya deklarasi damai, yang terjadi malah gak damai, karena kita datang saja sudah diprovokasi, diteriaki macam macam,” katanya.

Tetapi meski tidak hadir dalam deklarasi damai itu, Tim Pemenangan Paslon 02 berkomitmen untuk melaksanakan kampanye damai.

“Kampanye yang penuh cinta,” ujarnya.

Gogot menengara KPU Jember dengan sengaja melakukan pembiaran, bukan hanya permbiaran pergerakan massa, tetapi juga ada indikasi untuk memframing ke arah pemenangan kubu Paslon 01.

“Untuk lebih detailnya biar dijelaskan oleh Sekretaris pemenangan, tapi yang jelas kita akan laksanakan kampanye sesuai dengan peraturan yang berlaku,” tegasnya.

Sekertaris Tim Pemenangan Paslon 02, Dima Akhyar menegaskan bahwa pihaknya menginginkan Pemilukada Kabupaten Jember dapat berlangsung secara damai.

“Yang itu seharusnya sudah ada sejak dalam niatan dan tindakan,” tegasnya.

Namun, Dima menyayangkan ada indikasi yang mengarah pada kemungkinan terjadinya konflik.

“Itulah alasannya kenapa kami tidak Hadi,  justru dalam rangka untuk menjaga agar situasi tetap damai,” ujarnya.

“Agar kampanye dalam Pemilukada dapat berlangsung damai, maka diharapkan semua mematuhi semua komitmen yang sudah disepakati,,” imbuhnya.

Pernyataan KPU Jember

Pelaksanaan Deklarasi Damai, menurut Ketua KPU Jember Dessi Anggraeni sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Diantaranya dengan mengundang segenap pihak, untuk kemudian menoreh tanda tangan bersama, sebagai bentuk kesepakatan pelaksanaan Pilkada secara damai,” kata Dessi.

Sedangkan peserta Deklarasi Damai itu, kata Dessi sudah terkonfirmasi untuk diundang, baik Paslon 01 dan 02, termasuk partai pengusungnya masing-masing.

“Tadi pagi, sebelum penyelenggaraan Deklarasi Kampanye Damai ini, sudah kami sampaikan ketentuannya, diantaranya untuk masing masing Paslon sejumlah 50 peserta,” katanya.

Setiap undangan dibuktikan dengan ID Card, untuk bisa masuk ke dalam area Deklarasi Kampanye Damai.

Sedangkan terkait dengan ketidak hadiran Paslon 02, menurut Dessi merupakan hak dari yang bersangkutan.

“Tadi sudah kami tunggu kehadirannya, namun itu merupakan keputusan dari yang bersangkutan yang kami hormati, karena memang tidak kewajiban juga tidak ada paksaan,” ujarnya.

Pihak KPU Jember, kata Dessi sebenarnya sudah mengkonfirmasi terkait dengan keberatan Paslon 02 yang keberatan hadir, karena adanya kerumunan pendukung Paslon 01 di sekitar area pelaksanaan Deklarasi.

“Namun kerumunan itu berada di luar tempat yang sudah kami sediakan. Mereka berada diarea publik yang tidak bisa kami larang untuk berada disana. Sehingga kami konsentrasi hanya pada area yang sudah kami tentukan,” jelasnya.

Tanggalan Bawaslu Jember

Ditanya tentang adanya dugaan pelanggaran pelaksanaan Deklarasi Kampanye Damai, menurut Ketua Bawaslu Jember Sanda Aditya Pradana, Deklarasi Kampanye Damai merupakan upaya KPU dan Bawaslu Jember untuk menciptakan pelaksanaan Pilkada tanpa hoaks, tanpa politik sara, dan tanpa politik uang.

“Kemudian, juga kami ingin agar proses pemilihan ini bisa berlangsung seperti diatur dalam undang undang Pilkada, ini merupakan antisipasi dini dari kemungkinan terjadinya pelanggaran,” ujarnya.

Tanggapan Paslon 01

Paslon 01 Hendy Siswanto menyambut baik atas upaya penyelenggaraan Deklarasi Kampanye Damai, sehingga Pilkada di Kabupaten Jember dapat berlangsung secara damai.

“Jika Pilkada Jember berlangsung damai, maka akan berdampak positif bagi pembangunan dan perekonomian Kabupaten Jember,” ujarnya.

Atas ketidak hadiran Paslon 02, karena adanya dugaan pengerahan massa, Hendy menyebut bahwa dirinya tidak mengetahui alasan itu.

“O ya , saya tidak tahu ya, katanya kan damai, disini kan ruang publik, ada kuliner, kalau gak ada yang datang gimana yang beli makanan, kalau tidak boleh datang bagaimana,” ujarnya.

Agar Pilkada dapat berlangsung dengan demokratis, maka seharusnya berprasangka baik.

“Tadi ketua KPU menyampaikan kita semua harus punya etikat baik, insyaallah kita semua orang Jember punya etikat baik,” ujarnya.

Calon Wakil Bupati Jember KH MB Firjaun Barlaman, mengimbau agar masyarakat kabupaten Jember melaksanakan Pilkada ini dengan riang gembira, tanpa ada caci maki, hina menghina dan sudut menyudutkan.

“Kami ingin, Jember tetap kondusif, dimana Jember ini dikenal sebagai kota santri, dengan pondok pesantren terbanyak, maka saya kira Akhlakul Karimah sudah menjadi trade Mark Kabupaten Jember,” pungkasnya. (Slmt)

Penulis: Selamet RahardyEditor: Miftahul Rachman
Exit mobile version