Dialog FPK Kabupaten Jember Bersama Pemuda, Oloan: Jangan Malu Mengakui Sukunya 

Jember _ Jempolindo.id  – FPK Kabupaten Jember bekerjasama dengan Peace Leader Indonesia, menggelar Dialog Pembauran, bertajuk ‘Adalah Kita Merajut Kesatuan dan Persatuan di Tengah Keberagaman”, di Sekretariat FPK Kabupaten Jember, pada Kamis (02/05/2024) sore.

Dialog itu diikuti oleh sekira 50 Mahasiswa Universitas Negeri Jember, dengan menghadirkan Narasumber, Ketua FPK Kabupaten Jember Ir HM Sujatmiko, Kelompok Sunda Tika Asfiah Kartika, Kelompok Madura Nor Kamilah, Kelompok Aceh Gayo Amri Gunasti dan Perwakilan Batak Oloan Situmeang.

Meski waktu terbatas, namun Dialog yang dipandu oleh Dosen PKN Universitas Negeri Jember Dina Tsalist Wildana berjalan cukup gayeng.

Pada kesempatan itu, Oloan Situmeang, pengurus Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Jember menyampaikan pernyataan agar generasi muda tidak malu mengakui sukunya.

“Jangan malu Mengakui Sukunya,”  kata Oloan.

Sebuah pernyataan yang cukup memantik kesadaran bahwa Ke Bhinnekaan Bangsa Indonesia menjadi kuat, karena keberagaman suku bangsa.

“Saya masih menemukan ada yang masih malu mengakui sukunya,” kata Oloan.

Sebelumnya, Ketua FPK Kabupaten Jember Ir H M Sujatmiko, menjelaskan bahwa giat itu, diselenggarakan FPK Kabupaten Jember, dalam rangka memberikan pemahaman kepada pemuda, tentang keberagaman adat istiadat suku bangsa, terutama yang berada di Kabupaten Jember.

“Terdapat 16 etnis suku, yang tinggal di Jember , yang tergabung dalam FPK,” ujar Sujatmiko.

Berdasarkan amanat Permendagri Nomor 34 Tahun 2006 tentang pedoman penyelenggaraan pembauran kebangsaan di daerah, menurut Sujatmiko, FPK  merupakan forum mitra pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang dibentuk di tingkat provinsi sampai kelurahan dan desa.

“Dalam upaya mewujudkan peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pembauran kebangsaan di daerah dan adanya,” ujarnya.

Untuk mewujudkan gagasan itu, kata Sujatmiko, FPK Kabupaten Jember berupa menggerakkan penyelenggaraan pembauran kebangsaan di daerah, dengan melakukan kerjasama bersama segenap pihak.

“Seperti yang kami selenggarakan pada giat dialog bersama generasi muda,” katanya.

FPK, kata Sujatmiko adalah wadah informasi, komunikasi, konsultasi dan kerjasama antar warga masyarakat yang diarahkan untuk menumbuhkan, memantapkan, memelihara, dan mengembangkan pembauran kebangsaan.

“Keanggotaan FPK terdiri atas pimpinan atau perwakilan paguyuban etnis, tokoh adat, tokoh masyarakat setempat, terlepas apapun profesinya yang jumlah anggotanya disesuaikan dengan jumlah paguyuban etnis setempat,” jelasnya.

Sebagai penggagas acara, Pengurus FPK Kabupaten Jember Rendy Saputra menjelaskan, bahwa giat itu terselenggara berkat kerjasama dengan Universitas Negeri Jember, melalui program Kelas Pancasila.

“Melalui giat ini, masyarakat setidaknya mengenal peran FPK, sebagai lembaga wadah dari beragam etnis,” ujarnya. (MMT)

Table of Contents
Exit mobile version