Malang _ Jempolindo.id _ Cinta Segitiga Hamba, merupakan cara unik Peringatan maulid nabi, oleh jamaah Zawiyah Azzainuriyah Riverside, di pelosok desa Kemantren, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Minggu (26/11/2023).
Peringatan maulid nabi, adalah wujud dari syukur atas lahirnya sosok manusia mulia ban istimewa, Nabi Muhammad. Bahkan Nabi Muhammad dicitrakan sebagai manusia yang tak seperti manusia lainnya. Seperti batu di antara batuan lain, sebuah batu mulia, batu yaqut namanya.
Baca juga: Lafran : Saya Lillahi Taala Untuk Indonesia
Di Indonesia Maulid Nabi, menjadi tradisi masyarakat luas, umumnya Maulid Nabi dirayakan dengan menyelenggarakan kegiatan membaca sholawat bersama dan pengajian.
Berbeda dengan Maulid Nabi yang bertajuk Cinta Segitiga Hamba, yang di inisiasi oleh kyai muda nyentrik, Gus Syifa’ul Anam, pengasuh Zawiyah Azzainuriyah Riverside.
Menurut Gus Syifa’ul, awal mula ide kegiatan ini, dari jamaah thoreqiyah dan para Muhibbin Zawiyah Azzainurriyyah Riverside, dengan segmentasi pemuda, agar semua bisa hadir tanpa terkecuali dara latar belakang apapun, dan dari manapun.
“Terlebih bisa dinikmati oleh semua kalangan karena Kanjeng Nabi Muhammad tidak pernah memilah dan memilih umatnya,” ujarnya.
Harapannya, kata Gus Syifa’ul, sekaligus Nabi Muhammad hadir kembali sebagai sosok idaman anak-anak muda, yang kini para pemuda sedang krisis idola.
“Mengambil istilah cinta segitiga hamba, karena cinta kepada Allah cinta kepada Kanjeng Nabi dari hamba yang digambarkan dalam bentuk segitiga yang saling terkait,” jelasnya.
Gus Syifa’ul menjelaskan, kegiatan Cinta Segitiga Hamba all in Kanjeng Nabi, dengan suguhan musik modern, diselipi tembang Jawa, juga dengan kekhasan lantunan mocopat maulid ini, yang menjadi pembeda dari perayaan maulid nabi pada umumnya.
“Cinta Segitiga Hamba hadir sejak 2019 (jilid 1). Setiap tahun memiliki konsep yang berbeda, hingga terselenggaranya kegiatan tadi malam. Cinta segitiga hamba jilid 5 dengan tema mocopat maulid, menjadi hal yang unik tapi tetap tidak meninggalkan subtansinya,” paparnya.
Cinta Segitiga Hamba Agenda Tiap Tahun
Dalam perjalanannya, kata Gus Syifa’ul, Cinta Segitiga Hamba, setiap tahunannya memiliki keunikan, bahwa tidak pernah terbentuk panitia dalam kegiatan ini dan tidak ada sambutan formal dari tokoh atau siapapun di awal pembukaan.
“Sehingga semua bisa login dengan leluasa, dan bisa logout sewaktu-waktu, tanpa harus terbebani dengan formalitas acara,” ujarnya.
Acara yang dikemas dengan spirit anak muda ini diharapkan terus terlaksana setiap tahunnya.
“Agar kecintaan kita kepada Nabi Muhammad semakin meluas segmennya,” pungkasnya. ( Sumber berita : Rilis Humas Zawiyah Riverside Cinta Segitiga Tahun Kelima)