AKD dan Apdesi Jember Berpadu dalam Simbol Semua Karena Cinta, Kok Bisa ya

Jember, Jempolindo.id – Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Jember H Nur Kholis dan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Jember H Kamiludin tiba tiba saling manautkan simbol semua karena cinta, pada acara silaturahim yang di gelar Paguyuban Kepala Desa (PKD) koordinator Jatim, di Hall Dafam Fortuna, pada Rabu (18/09/2024).

Kedua tokoh tersebut, didapuk menjadi pembicara dalam satu panggung. Meski, keduanya berbeda pilihan dalam Pilkada Jember 2024, namun keduanya bersepakat menautkan simbol cinta.

Nur Kholis ditengara lebih berpihak kepada Paslon Bupati Jember dan Wakil Bupati Jember Hendy Siswanto dan KH MB Firjaun Barlaman, sedangkan Kamiludin terindikasi mendukung Paslon Muhammad Fawait dan Djoko Susanto.

Sikap kedua tokoh itu mendapatkan apresiasi dari Pembina PKD Jatim Muhammad Yusuf alias Gus Yusuf.

“Ini seperti mau nikahan, sayangnya semuanya laki laki,” kelakar Gus Yusuf yang sambut aplaus oleh sekira 70 kades yang hadir.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Yusuf menyampaikan, bahwa PKD dibentuk, untuk mempersatukan kepala desa dalam satu komando, dan saling mensupport jika ada salah satu kepala desa menghadapi masalah.

“Silaturrahmi PKD, untuk mempersatukan seluruh kepala desa, agar seluruh kepala desa solid dan bersatu dalam menghadapi setiap masalah, jangan sampai ada satu kepala desa yang kena masalah, yang lain lantas menertawakan, di PKD, semua kedudukannya sama, dan saling menguatkan,” ujar Gus Yusuf.

Gus Yusuf juga menyampaikan kepada kepala desa, bahwa dalam menghadapi Pilkada, kepala desa harus kompak, dan saling menjaga kerukunan, dan saling menghormati.

“Untuk mas Kamil selaku ketua Apdesi, dan masih muda, menghormati yang senior dan yang lebih tua, begitu juga pak Nur Kholis (ketua AKD) yang lebih tua, juga bisa mengemong kepada yang muda,” pesan Gus Yusuf

Gus Yusuf juga menyatakan, dalam menyikapi Pilkada 2024, pihaknya tidak mengarahkan kepala desa untuk mendukung paslon tertentu, kepala desa bebas menentukan pilihannya, walau secara pribadi dirinya memiliki pilihan dalam Pilkada 2024 ini khususnya Pilgub Jatim dengan memberikan dukungan untuk Khofifah Indar Parawansa.

“Kalau saya secara pribadi mendukung bu Khofifah, untuk teman-teman kades, silahkan menentukan pilihannya sendiri, dan saya tidak mau mengarahkan mau mendukung siapa, kalau mau sama dengan saya juga boleh dan tidak dilarang,” ujarnya.

Koordinator PKD Jatim Sujiono, dalam kesempatan tersebut menyatakan, bahwa dalam tubuh PKD, semua sejajar dan memiliki kedudukannya yang sama, tidak ada ketua, yang ada adalah koordintor.

“Di PKD, tidak ada istilah ketua, kedudukan kita sama, dan sejajar, apalagi kepala desa dipilih oleh lebih 60 persen warga dii masing masing desanya, oleh karenanya, kepala desa harus bersatu, begitu juga dengan sikap politik, semua memiliki hak yang tidak bisa dirampas oleh siapapun, termasuk diarahkan untuk mendukung paslon tertentu,” jelasnya.

Sementara Nur Kholis, selaku ketua AKD Jember, menyambut baik adanya silaturrahmi PKD di Jember, dengan adanya PKD, silaturrahmi antar kepala desa bisa tetap terjaga.

“Ya ini bagus untuk kedepan, karena kami antar kepala desa bisa tetap terjaga tapi silaturrahminya,” kata Nur Holis.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Desa Jubung Bhisma Perdana SH MH, yang turut dalam pertemuan itu menanggapi keberadaan PKD Jatim, sebagai sebuah wadah yang diharapkan dapat mempersatukan Kepala Desa.

“Pasca reformasi, kan memang bermunculan asosiasi kepala desa, karenanya kehadiran PKD bisa menjadi wadah pemersatu antara asosiasi kepala desa,” ujarnya.

Bhisma bersepakat Kepala Desa selayaknya menjadi contoh bagi masyarakat di desanya. Terlebih, status Kepala Desa dipandang sebagai orang tua di desa.

“Karenanya, kades seyogjanya menjadi suri tauladan bagi masyarakatnya, sehingga dapat menjadi penengah dan tidak malah memicu konflik,” ujarnya. (*)

Table of Contents
Penulis: Miftahul Rachman Editor: Miftahul Rachman
Exit mobile version